Skip to main content

Posts

Showing posts from June, 2019

Asmaul Husna

Betapa indahnya, nama-nama Allah sebagai dzikir. Senantiasa mengingatkan kita sebagai hamba dari yang pencipta. Dzikir dengan asmaul husna bisa membuat kita lebih peka terhadap kondisi sosial. Membangkitkan kita untuk menjadi manusia bermanfaat untuk alam semesta Ayolah sahabatku, mulai menghapal nama-nama Allah dengan dzikir yang menyejukan jiwa

Cano: Rasa Menunggu

Kalau kamu ingin langit mengantarkan hujan, mengapa mengundang matahari berterik? Aku di sini menanti, menunggu dalam ketidakpastian. Mengharap hujan dimusim kemarau. Bodohnya, aku bersabar untuk itu. “Saya kembali, tidak kurang dari dua tahun. Jangan nakal, bersabarlah dengan keadaan”. Janjimu menguburku dalam penantian yang dalam. Diamku sebagai isyarat, aku akan mencoba untuk menjadi yang kamu mau. Ini berat, namun bisa dijalani. Penantian bukanlah sebuah pekerjaan yang menyenangkan. Aku sendiri disini menghadapi semua hater, mengeroyok dari segala sisi. Meminta untuk menyerah pada waktu. Dan aku, seperti sebelumnya. Menaati semua maumu. Bersabar. Keadaan yang menghimpit, membuat sesak di dada. Memaksa saya mengeluh dengan waktu yang berjalan lambat. Setiap hari aku meminta untuk berjalan lebih cepat, seperti pusaran angin yang menerbangkan atap rumah. Dan itu kesia-an. Dimana saya bisa memetik pohon dari kesabaran, jika pohon itu terlalu tua, tidak produktif.

Puisi: kerinduan yang terbakar

hancurkan semua jika kelelahan merajai dan keteguhan telah menjadi kepingan untuk apa tersiksa jika kamu bisa membebaskan diri dari rasa yang mengacaukan lepaskan semua keluhan yang tersesak diantara nafas hidupmu biarkan rasa jujur menjawab aku dan kamu sudah tidak kuat bersama lagi *** aku heran dibuat olehmu mendekapku dalam ketakutan yang kau buat sendiri membuatku takut agar kamu bisa menolongku ataukah ini yang ingin kau disebut "akulah pahlawanmu" *** Jangan pernah mau dibilang olehku karena aku berkata kadang berbohong aku berbisik dengan teriakan hati aku mau semuanya padahal hanya kamu disisiku yang kumau semua hanya ilusi cukup kamu disini sampai tua mendengarkan cerita kita *** rasanya seperti kemarin sore aku menyeduh teh hangat untukmu dan diam-diam mendengarkan cerita  diam-diam tertawa dan diam-diam menyimpan segelas rasa yang aku seduh sendiri dan meminum sendiri