Bunga adalah bagian dari tanaman
yang tumbuh setelah masa dilewati. Bunga menunjukan kemampuan tanaman untuk
memproduksi bibit baru. Bibit ini yang nantinya menumbuh-kembagbiakan tanaman
baru.
Bagaimana bunga dibentuk? Ini
masih misteri yang harus dipecahkan bersama disini.
Awalnya, tanaman malu-malu secara
bertahap tumbuh. Menyesuaikan diri dengan lingkungan termasuk dengan iklim dan
kejahatan makhluk lainnya.
Setelah siap diri, tanaman pun
mengeluarkan bunganya. Dalam bentuk yang sangat kecil, tidak terlihat. Dan terus
membesar. Menjadi kuncup lalu mekar. Sempurnalah bunga terbentuk.
Terlihat indah. Menarik perhatian.
Dan meminta untuk didatangi untuk dibantu agar mampu mengembangbiakan tanaman
baru.
Siapakah yang membantu bunga?
Banyak, ada angin, ada hewan, ada
manusia. Semua turut membantu kelahiran generasi baru. Seperti dia dulu,
bagaimana dibentuk. Semua terjadi secara bertahap.
Tanpa
terlihat. Dan begitu saja. Sangat alami. Tentu saja menyenangkan.
Bunga terlahir untuk sebuah
keindahan. Tidak sewajarnya kita menghardik keadaan ini. Bunga terlahir agar
kelestarian. Tidak sewajarnya, kita mengebiri.
Ada banyak bentuk dan jenis bunga.
Semua berbeda dan tetap indah. Semua memiliki fungsi yang sama. Fungsi
keindahan, kelestarian, kembangbiak, dan kebanggaan.
Kesyukuran bagi kita bisa
mengambil pelajaran dari bunga. Indah pada waktunya. Mekar pada waktunya. Berbuah
pada waktunya. Semua begitu terurut.
Coba perhatikan bunga!
Adakah gusar di dadanya?
Saat layunya menjelma menjadi
bibit baru.
Ataukah saat layunya adalah
kegagalan dalam membuat bibit baru. Semua menjelma tanpa kata dan percakapan
yang rumit seperti yang biasa dilakukan oleh kita.
***
Kita menjadi bunga, saat masa-masa remaja terlalui. Dimana tubuh sudah siap menyiapkan generasi muda.
Lalu kita mulai mengenal apa yang disukai dan apa yang menyakiti. Menjadikan kita melabuhkan perasaan mengusar kepada seorang yang dipercaya untuk berbagi hati.
Dimanakah? Itulah pertanyaan yang muncul disaat waktu sudah mencapai batas. Dan persiapan melalui inspirasi-inspirasi dari berbagai sumber membuat sebuah khayal semakin di pelupuk.
Bunga telah mekar dan berdandan untuk menjadi pengantin. Lalu terbaring. Seakan dia menjadi milik seorang yang telah menjadi tambatan hati. Sayangnya, bunga tetap milik Allah tanpa disadari.
Bunga pada tanaman begitu penting. Sepenting hidup kita yang telah menjadi bunga. Pada akhirnya kita yang ikut andil dalam penentuan masa berbunga-bunga.
Comments
Post a Comment