Skip to main content

Antropologi terapan


Kita hidup di katanya negeri berkembang, yang banyak masalah (saya pikir tidak seburuk itu) jadi sebagai calon antropolog kita di haruskan untuk mempersiapkan diri menjawab tantangan masalah daerah yang menjadi masalah nasional dan menuju ke global.

Karenanya antropologi terapan menjadi selangkah kerja nyata yang akan menyelesaikan masalah-masalah krusial yang harus memakai pendekatan partisipatif aktif antara penyelasai masalah dan masyarakat itu sendiri. Dan ini adalah bagan yang rumit bagi orang-orang yang tidak mampu bergaul serta memahami kondisi rill masyarakat masa kini.

Ilmu ini memang tidak ada matinya, namun sebagai instrumen dari ruang lingkup ilmu kita wajib menyesuaikan diri dari berbagai latar belakang serta tidak mengjustifikasi setiap keadaan yang sangat buruk sekalipun.

Saya....
(sesi curhat)
Saya sebagai lulusan sarjana antropologi mulai memutar otak bagaimana dengan kegunaan ilmu saya dalam menghadapi masalah yang sebenarnya berasal dari diri sendiri atas ketidak-mampuan mengaplikasikan ilmu ini dalam ranah tatanan masyarakat disekitar.

Saya seharusnyya mampu menyelesaikan masalah disekitar saya, hal-hal yang sederhana. berkaitan dengan pertemanan, kelompok-kelompok sosial yang saya ikuti dan di sekitar lingkungan hidup saya ditengah masyarakat.

Kesibukan saya, sebagai antropolog seharusnya mencari masalah dikampung dan berusaha menyelesaikan bukan mencari pekerjaan dikota untuk menambah pekerjaan para pembuat masalah. Sungguh ironis nasib saya.

Dalam dunia kehidupan sehari-hari, kadang saya hanya bisa menimbulkan masalah yang membawa diri terjun terlalu dalam dalam ranah tatanan lingkungan kerja, saya terlalu lama dalam mengamati sikap-sikap kurang baik sehingga penyelesaiannya terlalu lama dan itu akan membuang-buang waktu untuk sebuah masalah sepele.

Sebagai kesimpulan, ayolah kita sebagai lulusan antropologi berusaha untuk bertindak untuk sebuah perubahan ke arah yang lebih baik. Lakukan hal-hal yang mengundang untuk menyelesaikan masalah dengan cepat dan tepat. Teruslah belajar untuk sebuah pengalaman baru untuk belajar menyelesaikan masalah.

Untuk memperdalam pengetahuan dalam hal ini aplikasi dari ilmu, saya ingin kesini https://info.gold.ac.uk/OnlineServices/applications/appModuleList.aspx?id=128000056654329

Comments

Popular posts from this blog

Di Luncurkan

 Sejak bulan Mei akun adsense saya di luncurkan. Bahagia sekali rasanya. Padahal belum tau bagaimana cara kelola uangnya. Setidaknya saya di bukakan pintu untuk cari duit di dunia digital.  Sekarang lagi mikir gimana caranya dapat duitnya, kasian kalau nganggur.  Apalagi sekarang udah bisa diakses semua informasi Terimakasih semuanya Dari hasil revisi tim google, saya perlu memperbaiki artikel saya (konten)  Saya belum ada ide.  Saya belum siap untuk itu, gini amat saya ya? 

Edisi Ramadan

  10 Malam Ramadan Terakhir ibu Desi Rumah ibu Desi sangat dekat dengan masjid, hanya berjarak 500 meter. Tidak perlu banyak tenaga untuk sampai di masjid. Sehingga ibu Desi selalu melibat diri pada semua aktivitas masjid. Bgi Ibu desi Masjid adalah rumah kedua yang harus dijaga setelah rumahnya sendiri. Masjid bersama dengan semua yang ada disana termasuk para pengunjungnya. Oleh karenanya, Ibu Desi sangat diperlukan untuk menyemarakan bulan puasa, khususnya di masa pandemic ini. Puasa di tahun ini tentu saja agakberbeda dengan tahun sebeumnya, termasuk penggunaan masker, mencuci tangan sebelum masuk masjid dan menjaga jarak. Meskipun kadang beberapa orang masih bebal, termasuk ibu Desi juga. Lupa, ituah alasan paling spetakuler. Yang lainnya, kebiasaanya dekat-dekat biar tambah rapat, eh ini disuruh berjauahan kayak lagi marahan, kan tidak enak dihati. Disaat seperti itu, dia hanya bisa mohon maaf atas khilaf. Semoga virus korona berakhir. Ibu Desi diberikan banyak perint...

Budaya Kredit

  https://press.uchicago.edu/ucp/books/book/chicago/D/bo3646327.html Firth R, Yamey BS, eds. 1964. Capital, Saving and Credit in Peasant Societies: Studies from Asia, Oceania, the Caribbean and Middle America. Chicago: Aldine GregoryCA.1997.Savage Money: The Anthropology and Politics of Commodity Exchange.Amsterdam:Harwood Acad. Publ. Gudeman SF. 2001. The Anthropology of Economy: Community, Market, and Culture. Malden, MA: Blackwell Gudeman SF, Rivera A. 1990. Conversations in Colombia: The Domestic Economy in Life and Text. Cambridge, UK: Cambridge Univ. Pres Keane W. 1997. Signs of Recognition: Powers and Hazards of Representation in an Indonesian Society. Berkeley: Univ. Calif. Press Locke CG, Ahmadi-Esfahani FZ. 1998. The origins of the international debt crisis. Comp. Stud. Soc. Hist. 40(2):223–46 LontH,HospesO,eds.2004.LivelihoodandMicrofinance:AnthropologicalandSociologicalPerspectivesonSavings and Debt. Delft, NL: Eburon Acad. Press Lowrey K. 2006. Salamanca and the...