Antropolog, Anthropos and logos. Logos yang berarti ilmu. Anthropos yang berarti manusia. Bisa diartikan ilmunya manusia. Manusia dalam hal ini, segala hal yang dilakukan manusia. Mulai dari berfikir, bertingkah laku dan hasil dari tingkah laku tersebut, seperti benda yang dihasilkan. Sungguh, memilukan jika kita tidak memahami segala aspek kehidupan manusia. Oleh karena itu, begitu dekat seorang antropolog terhadap kehidupan real manusia.
Sayangnya, kadang kita belum paham mana yang menjadi kehidupan manusia sebagai individu dibawah antropologi ataupun dibawah bayang-bayang manusia.
Sebagai bahan pelayanan terhadap insan yang disebut sebagai manusia berbangsa, kita memahami bahwa hidup itu sangat penuh alur maju mundur disertai konflik yang memanas. Satu konflik terselesaikan, konflik lainnya muncul. Begitu seterusnya. Tidak ada paramenter yang bisa menjadikan manusia bertingkah laku senantiasa berada di bawah parameter yang sesuai. Itulah salah satu sifat manusia, dinamis. Senantiasa berubah sesuai dengan keadaan yang berlaku.
Kebawa arus, kebawa zona nyaman. Kebawa lika liku ruang penelitian membuat kita menjadi bagian dari kehidupan yang asyik dan tidak mudah saya pahami.
Inilah mengapa? Mengapa, banyak hal yang perlu dipertanyakan oleh manusia. Membuat orang tidak paham kemana arah harus berjalan. Hanya sekedar mengikuti garis waktu tanpa ada yang membuat kita berhenti untuk memikirkan, apa yang terbaik untuk kehidupan ini.
Iya, kehidupan sekarang sangat tidak membuat kita hidup menjadi pribadi seharusnya. Banyak pelanggaran yang menjadi pemakluman, yang berarti lumrah terjadi pada zaman ini. Zaman yang menyulitkan anak muda untuk bertindak menjadi anak yang benar, sesuai tuntunan garis waktu yang mengadakan perbaikan dalam lini kehidupan.
Apa yang kita pelajari hari ini, tidak boleh lepas dari apa yang terjadi pada nenek moyang kita. Semua saling mempengaruhi
Comments
Post a Comment