Skip to main content

Parasite : Sebuah pandangan

Film ini menjadi hal tidak terduga dalam kontes hiburan masyarakat dunia, tampil begitu nyrntrik dengan gaya kepolosan kehidupan masyarakat. Masyarakat yang dipilihkan oleh takdir menjadi kaya atau menjadi miskin dapat menghasilkan perilaku yang berbeda.



Perbedaan ini menyita perhatian bagi sebagian orang, karena sebagian yang lainnya tidak peduli dengan hidup. Baik hidup diri sendiri maupun hidup orang lain.

Perbedaan gaya hidup ini melahirkan beban baru pada keinginan yang harus dipenuhi dengan berkaca pada televisi realita kehidupan dari beragam manusia yang hidup di kota besar. Manusia ini menampilkan beragam sandiwara untuk menghibur diri sendiri maupun orang lain sebagai rekan maupun sebagai saingan. Adapun penonton, hanya disuguhi dessert alias manisan agar semua tampak lebih baik.

Kwalitas hidup yang diukur dengan materi, membuat orang lupa bagaimana cara hidup dengan cara yang bisa dilakukan dengan cara sendiri. Kerja keras ini untuk berada pada posisi yang sama dengan yang lain menjadikan keringat yang diperah dari sumsum dengan mempertaruhkan nilai baik yang ada pada diri manusia.

Manusia mana yang tidak memiliki rasa, rasa manis pahit bercampur bahkan saling mendominasi membuat perilaku ganda sesuai kebutuhan.

Kebutuhan untuk eksis dan bertahan sebagai yang kita sebut manusia.

Comments

Popular posts from this blog

Di Luncurkan

 Sejak bulan Mei akun adsense saya di luncurkan. Bahagia sekali rasanya. Padahal belum tau bagaimana cara kelola uangnya. Setidaknya saya di bukakan pintu untuk cari duit di dunia digital.  Sekarang lagi mikir gimana caranya dapat duitnya, kasian kalau nganggur.  Apalagi sekarang udah bisa diakses semua informasi Terimakasih semuanya Dari hasil revisi tim google, saya perlu memperbaiki artikel saya (konten)  Saya belum ada ide.  Saya belum siap untuk itu, gini amat saya ya? 

Edisi Ramadan

  10 Malam Ramadan Terakhir ibu Desi Rumah ibu Desi sangat dekat dengan masjid, hanya berjarak 500 meter. Tidak perlu banyak tenaga untuk sampai di masjid. Sehingga ibu Desi selalu melibat diri pada semua aktivitas masjid. Bgi Ibu desi Masjid adalah rumah kedua yang harus dijaga setelah rumahnya sendiri. Masjid bersama dengan semua yang ada disana termasuk para pengunjungnya. Oleh karenanya, Ibu Desi sangat diperlukan untuk menyemarakan bulan puasa, khususnya di masa pandemic ini. Puasa di tahun ini tentu saja agakberbeda dengan tahun sebeumnya, termasuk penggunaan masker, mencuci tangan sebelum masuk masjid dan menjaga jarak. Meskipun kadang beberapa orang masih bebal, termasuk ibu Desi juga. Lupa, ituah alasan paling spetakuler. Yang lainnya, kebiasaanya dekat-dekat biar tambah rapat, eh ini disuruh berjauahan kayak lagi marahan, kan tidak enak dihati. Disaat seperti itu, dia hanya bisa mohon maaf atas khilaf. Semoga virus korona berakhir. Ibu Desi diberikan banyak perint...

50 puisi e.e cummings dalam nalar saya

Nemu kumpulan puisi dalam bentuk bahasa inggris. Saya hanya baca baca saja secara sekilas dan keseluruhan yang berjumlah 50 poems. e.e cummings menulis dengan berbagai gaya dengam memainkan kata kata nyentrik yang artinya kurang saya pahami. Tahun 1939, 1940 puisi ini diterbitkan oleh universal library new york, keren amit dia. Hal ini mudah karena sang penulis adalah maestro dalam bidang art and letter. lihatlah puisi yang ditulis dibawah ini, sangat mengelitik imajinasi: the way to hump a cow is not to get yourself a stool but draw a line around the spot and call it beautifool to multiply because and why dividing thens and now and adding and (I understand) is how to humps the cow the way to hump a cow is not to elevate your tool but drop a penny in the slot and bellow like a bool to lay a wreath from ancient greath on insulated brows (while tossing boms at uncle toms) is hows to hump a cows the way to hump a cow is not to pushand to pull but practicing the a...