Skip to main content

Jalan yang sulit


Manusia semakin serakah, semua ingin dirasakan, dinikmati. Semua terasa indah, apalagi yang yang jarang dilihat, semakin menarik perhatian. Mereka bekerja keras untuk sebuah harga yang tidak bisa dibayar untuk sebuah penghargaan terhadap diri sendiri.

Penghargaan bisa datang dari diri sendiri maupun dari orang lain. Harga adalah subyektif yang bernilai abstrak dari hasil kerja keras. Ini menjadi bagian dari tujuan manusia yang semakin kesini semakin menggila. Semakin sulit dipahami oleh ukuran neraca kelayakan hidup yang bersumber dari nilai universal.
Nilai universal ini berlaku pada setiap diri manusia yang menjadikan diri manusia sebagai sumber kekayaan yang tidak ternilai dari hasil akalnya. Akal ini terus bekerja keras, mencari yang tersembunyi dan berusaha untuk mengungkapkan, menjadikan bagian dari kehidupan manusia yang bernilai. Semua orang bekerja keras untuk mencari nilai pada diri mereka sehingga mereka mendapatkan jalan untuk menuju jalan yang rumit dan mendaki dan mereka puas ketika berada diatas jalan tersebut. Jalan apa yang mereka mau?



Jalan itu adalah jalan untuk mengalahkan kejahatan, keburukan, kebatilan dan segala yang mendatangkan bahaya bagi umat manusia yang sifatnya universal. Mereka adalah orang-orang yang berjuang dengan sangat keras untuk sebuah harga diri yang dibayar ketika mereka ada di puncak dan puncak dari jalan ini adalah kebahagian yang tumbuh dari hati orang-orang yang bersih.
Orang-orang bersih ini menjadi sumber inspirasi bagi mereka yang menginginkan kebersihan pula, menularkan kepada masyarakat dengan mengajak dan terus melakukan perbaikan-perbaikan agar semua menjadi lebih baik. Mereka adalah bagian dari kejayaan dan kemenangan yang sebenarnya dicari oleh orang-orang serakah dengan jalan yang berbeda, dengan jalan keegoisan, hanya mementingkan diri mereka diatas orang lain. Ini menjadi jalan yang sulit dan berduri serta menghasilkan bau yang kurang sedap. Mengharapkan kebahagian, namun kemalangan yang dia dapatkan. Tidak mampu berdiri sendiri, selalu dibayangi oleh ketakutan-ketakutan yang membuat dirinya tidur dalam mimpi yang buruk. Mimpi yang membawa kepada kesengsaraan secara batiniah.

Berbicara mengenai batin yang terluka hanya mampu dibersihkan dengan cara kembali kepada kebaikan, membersihkan diri dari sifat buruk dan memberikan maaf kepada diri sendiri dan orang lain yang telah melakukan kesalahan. Kesalahan ini akan terhapus seperti debu yang dihapus air hujan, seperti siang yang digantikan malam gulita, seperti air yang membersihkan manusia. Kembali pada fitrah, suci dan mensucikan.

Comments

Popular posts from this blog

Di Luncurkan

 Sejak bulan Mei akun adsense saya di luncurkan. Bahagia sekali rasanya. Padahal belum tau bagaimana cara kelola uangnya. Setidaknya saya di bukakan pintu untuk cari duit di dunia digital.  Sekarang lagi mikir gimana caranya dapat duitnya, kasian kalau nganggur.  Apalagi sekarang udah bisa diakses semua informasi Terimakasih semuanya Dari hasil revisi tim google, saya perlu memperbaiki artikel saya (konten)  Saya belum ada ide.  Saya belum siap untuk itu, gini amat saya ya? 

Makassar-Rame-rame

  1.       Story Setting l   Setting time ( latar waktu cerita): temporary l   Setting the place (latar tempat cerita): Makassar l   Setting the atmosphere (latar atmosfir danperasaan, misalnya senang, sedih, dark, romance, fantasy, inspirational, dll): Fantasy   2.     Karakter Utama dan Pembantu Utama (Tulis nama, umur, sifat, kebiasaan, perannya, dan apa hubungannya dengan tokoh lain dan cerita): ·          Jeruk Purut umur 22 tahun, mahasiswa yang masih super kekanakan kayak TK, suka main, suka keluyuran, hobinya guling-guling saja. ·          Jambu Manis umur 23 tahun dewasa keibuan suka menolong. Berteman dengan JP sejak 3 tahun yang lalu ·          Jati : lelaki umur 22 tahun Teman JP yang suka membantu orang dan tidak punya duit. Hidupnya Hanya digunakan untuk menikmati kehidupan. ...

Antropologi Uang

  Uang telah lama menjadi topik minat antropologis. Dari batu Yap rai raksasa hingga penyebaran global cangkang cowrie untuk digunakan dalam perdagangan hingga pembuatan arsip transaksional yang rumit di tanah liat, tali, dan kertas di tempat-tempat di mana barang-barang fisik tidak beredar, catatan etnografi dan arsip kaya dengan keragaman benda uang: segala macam cangkang, manik-manik, bulu, kacang-kacangan dan biji-bijian, tekstil, tablet tanah liat, artefak logam (kawat, bilah, kapak, batangan, batang, cincin, dan gelang terbuka yang disebut manilla), ternak, dan lebih banyak lagi—termasuk, tentu saja, koin, kertas, dan plastik, serta pembukuan mental yang tidak tertulis. Antropolog dan arkeolog telah mendokumentasikan beragam makna dan penggunaan uang yang serupa, melebihi dan memperumit fungsi tipikal yang secara konvensional dikaitkan dengan uang, dari Aristoteles hingga buku teks ekonomi modern: alat tukar, penyimpan nilai, unit hitung, atau standar uang. nilai, dan metode ...