Skip to main content

Nyemil, pisang Peppe


Pisang Peppe itu makanan yang populer, dia termasuk snack yang mengenyangkan. Cocok untuk perut kita. Selain harganya murah dan dapat dibagi-bagi, pisang sangat populer tidak mengenal musim. Itulah menjadi alasan begitu banyak olahan dari bahan pisang, salah satunya ya pisang Peppe

Peppe yang berarti di tekan sehingga menjadi gepeng seperti papan. Untuk mendapatkan pisang pepe yang mantap, memilih pisang tidak boleh sembarang, harus muda dan tidak terlalu muda dan tidak boleh tua yang mendekati masak. yang muda mendekati SEDIKIT TUA. Hahahaha. Sulit ya membahasakan saya juga tidak tahu dan tidak pernah menghitung berapa hari dipohon sehingga menghasilkan buah pisang yang pas untuk di Peppe.

Dari hasil review yang saya baca di cookpad, inilah resep pisang Peppe terbaik untuk saya, silahkan dicoba

https://cookpad.com/id/resep/8312747-sanggara-peppe-khas-makassar?via=search&search_term=sanggara%20peppe

  1. 1 sisir pisang kepok yg masih mentah/mengkal
  2. Bumbu rendaman:
  3. 2 siung bawang putih
  4. Secukupnya garam
  5. Secukupnya air
  6. Bahan sambal
  7. Secukupnya cabe rawit / sesuai selera saja
  8. 2 siung bawang putih
  9. 2 butir bawang merah
  10. Secukupnya garam
  11. Secukupnya gula
  12. Secukupnya terasi
  13. Minyak untuk menggoreng
    1. Siapkan bahan,siapkan bahan rendaman,bawang putih di geprek campur dengan air dan garam,kupas pisang


    2. Panaskan minyak,goreng pisang hingga setengah matang angkat dan pukul pukul / geprek,rendam selama 5 menit dalam larutan bawang putih dan garam,s


    3. Goreng kembali hingga matang,angkat dan tiriskan,goreng bahan sambal,haluskan tambahkan garam koreksi rasa sajikan pisang dengan sambal

Comments

Popular posts from this blog

Di Luncurkan

 Sejak bulan Mei akun adsense saya di luncurkan. Bahagia sekali rasanya. Padahal belum tau bagaimana cara kelola uangnya. Setidaknya saya di bukakan pintu untuk cari duit di dunia digital.  Sekarang lagi mikir gimana caranya dapat duitnya, kasian kalau nganggur.  Apalagi sekarang udah bisa diakses semua informasi Terimakasih semuanya Dari hasil revisi tim google, saya perlu memperbaiki artikel saya (konten)  Saya belum ada ide.  Saya belum siap untuk itu, gini amat saya ya? 

Edisi Ramadan

  10 Malam Ramadan Terakhir ibu Desi Rumah ibu Desi sangat dekat dengan masjid, hanya berjarak 500 meter. Tidak perlu banyak tenaga untuk sampai di masjid. Sehingga ibu Desi selalu melibat diri pada semua aktivitas masjid. Bgi Ibu desi Masjid adalah rumah kedua yang harus dijaga setelah rumahnya sendiri. Masjid bersama dengan semua yang ada disana termasuk para pengunjungnya. Oleh karenanya, Ibu Desi sangat diperlukan untuk menyemarakan bulan puasa, khususnya di masa pandemic ini. Puasa di tahun ini tentu saja agakberbeda dengan tahun sebeumnya, termasuk penggunaan masker, mencuci tangan sebelum masuk masjid dan menjaga jarak. Meskipun kadang beberapa orang masih bebal, termasuk ibu Desi juga. Lupa, ituah alasan paling spetakuler. Yang lainnya, kebiasaanya dekat-dekat biar tambah rapat, eh ini disuruh berjauahan kayak lagi marahan, kan tidak enak dihati. Disaat seperti itu, dia hanya bisa mohon maaf atas khilaf. Semoga virus korona berakhir. Ibu Desi diberikan banyak perint...

Budaya Kredit

  https://press.uchicago.edu/ucp/books/book/chicago/D/bo3646327.html Firth R, Yamey BS, eds. 1964. Capital, Saving and Credit in Peasant Societies: Studies from Asia, Oceania, the Caribbean and Middle America. Chicago: Aldine GregoryCA.1997.Savage Money: The Anthropology and Politics of Commodity Exchange.Amsterdam:Harwood Acad. Publ. Gudeman SF. 2001. The Anthropology of Economy: Community, Market, and Culture. Malden, MA: Blackwell Gudeman SF, Rivera A. 1990. Conversations in Colombia: The Domestic Economy in Life and Text. Cambridge, UK: Cambridge Univ. Pres Keane W. 1997. Signs of Recognition: Powers and Hazards of Representation in an Indonesian Society. Berkeley: Univ. Calif. Press Locke CG, Ahmadi-Esfahani FZ. 1998. The origins of the international debt crisis. Comp. Stud. Soc. Hist. 40(2):223–46 LontH,HospesO,eds.2004.LivelihoodandMicrofinance:AnthropologicalandSociologicalPerspectivesonSavings and Debt. Delft, NL: Eburon Acad. Press Lowrey K. 2006. Salamanca and the...