Skip to main content

Skripsi 1

Awal-awalnya sudah terasa susah. Tang mana sebagai mahasiswa akhir harus berpikir atau dipaksa berpikir mengenai pekerjaan. Output dari kenyamanan selama 4 tahun lebih. Otak teri pun diharuskan menjadi otak paus. Rasa-rasanya meledak duluan. Tidak mengapa, jika masih dirasa sendiri. Jikalau sudah sampai dirasa orang akan terlihat sangat menyedihkan bahkan dikasihani. kesulitan pertama, saat mencari perkara yang ada di mana mana yang bisa ditemukan. Dimanapun tempatnya asal bukan perkara sendiri atau perkara rekayasa. Satu-satunya cara yang mudah yakni berselancar di dunia maya.

Efek dari malas membaca benar-benar terasa. Seperti orang memilih jalan melewati gurun pasir yang buas daripada melewati hutan lebat. Sangat melelahkan. Tepatnya capek pikiran dan hati. Mengahabiskan energi sia-sia yang sebenarnya ada alternatif lain. Semua sudah menjadi keputusan yang harus dijalani. Bagaimanapun caranya, tujuan awal yakni mencapai kota impian dengan melewati gurun buas. Satu satunya pagangan terkuat hanya senantiasa membersihkan hati, mengingat sang khaliq dan memperbaiki hubungan dengan makhluk lainnya. Termasuk gurun buas ini.
Gurun yang baik, menyenangkan dan senantiasa membantuku. Mempermudah langkah dengan memberikan semua kebaikan ditengah himpitan. Alhamdulillah. Kondisi yang sebenarnya buruk ini bisa diminimalisir dengan perkataan dan perbuatan baik
Allah selalu menjanjikan kemenangan kepada hambanya yang beriman, sabar dan tawakal. Saat mengajukan judul pertama tertolak rasanya kejatuhan durian runtuh beneran. Hancur berkeping-keping hanya tersisa sedikit rasa yang harus disegerakan untuk move on. Lemas berkelanjutan. Otak kanan-otak kiri terrestart seketika. Semua pertanyaan dengan konsep 5 w 1 h muncul tidak beraturan dan hanya bisa curhat kepada yang diatas. Sebab orang disamping kita juga mengalami hal yang sama.
Hal yang menarik perhatian adalah mengukur kemampuan diri. Hanya diri sendiri yang tahu, orang lain hanya melihat lewat kacamata sebelah dan itu terasa sempit. Saat kamu merasa mampu untuk mengerjakan hal tersusah menurut orang lain sebenarnya itu mudah untuk kamu, lakukanlah dengan cara kamu bukan dengan cara orang lain.
Serapuh apakah dirimu? Saat Allah masih ada dihatimu, sungguh keajaiban akan berpihak. Bukankah Allah menunjukan jalan saat kamu tersesat. Memberikan cahaya saat gelap, hanya saja kadang kita lebih suka main gelap-gelapan.
Malam yang gelap. Hari yang gelap saya jalani menembus waktu. Meninggalkan saya seorang diri dan menengok kanan kiri sambil mengharap semoga shiratal mustaqim adalah jalan yang saya lewati kini. Harap-harap cemas menemaniku setiap hari. Harap - harap semoga ide segera datang. Cemas jika termyata ide yang datang adalah junkfood. Aku melewati sambil terus mengirim siqnal kepada penguasa jagad raya. "Jangan Engkau jadikan hamba orang gila".
Sedikit demi sedikit ide terbang diantara ide2 lainnya. Segera aku tangkap dan kumasukan kedalam botol pikiran dengan menulisnya diantara catatan panjang. Sedikit demi sedikit, terus menerus kukumpulkan dengan telaten. Semua berbuah saat aku berhasil ujian proposal dengan judul "Menyicil". Semua terasa hangat, mencair seperti kecu mozarela dan roti lapis bakar. Yummi dan benar2 yummi

İde judul tersebut berasal darI keputus asaanku. Saat otakku sudah tidak bisa jalan. 10 ide judul saya sodorkan dan tertolak dengan alasan yang tidak ingin saya terima. Malam itu kutelpon kakak dikampung dan menceritakan masalah yang sedang melanda diri ini. Akhirnya dia memberikan beberapa opsi yang bisa saya terima dan disetujui oleh pembimbing akademik. Alhamdulillah satu langkah terbuka dan saya harus membuka pintu-pintu selanjutnya dengan semangat yang tidak boleh pudar.
Masalah ternyata bukan hanya dari internal antara saya dan skripsi. Pihak lainnya mulai menganggu fokusku, berusaha mengelitik diri yang sedang berada pada focus on. Pagi itu si Bebe menelponku, berbicara beberapa hal yang membuat saya malaz. Sehingga aku menimpali dengan sikap malas juga dan berbicara sembarang dengan cara seolah-olah baik baik saya. Ah, aku tidak ingin menceritakan detil itu. Membuatku enggan untuk bergerak maju.
Negara api telah mengobarkan api dan aku menyediakan kayu bakar agar api tidak padam menghangatkan hariku yang semakin panas. Biarlah semua terjadi. Biarkan mengalir pada muara akhir. Toh, dibumi ini, ada sandiwara kecil yang harus dipermainkan. Mengemaskan, bukan?
Diam diam aku menyimpan lara. Mengurung diri dan membiarkan semua seperti hujan menimpa genteng rumahku menimbulkan dentuman kecil yang menyenangkan, meninabobokan saya dipagi hari dibawah selimut tebal.

Sedikit tergesa-gesa akhirnya memberanikan diri mengurus administrasi penelitian. Saya pergi ke kantor BKPMD kota makassar. Kantor itu letaknya dekat Mall Panakukang yang tidak dilewati oleh angkutan umum. Saya meminta teman untuk mengantar ternyata dia tidak bisa menemani hingga selesai jadi saya harus mengurus seorang diri. Hanya sebentar, sekitar 20 menit selesai. Pulangnya saya harus menelpon kakak untuk memesankan Gojek dari kantor BKPMD ke Unhas. Sampai dengan selamat di kos aku langsung tepar.
saya merasa sedih, saat butuh seorang teman saya harus sendiri. Biarkan aku sedih sampai aku tidak merasa sedih lagi. Biarkan aku menghardik teman sampai aku tidak bisa lagijalan menghardik. Biarkan mereka berjalan di jalan raya dan aku berjalan di setapak. Semua akanpertanyaan terasa indah saat saat kita menikmati semua perjalanan kita.
Esoknya, surat penelitian sudah bisa diambil dan aku akan segera memesan bus untuk pulang kampung. pulang kehalaman dengan, misi menyelesaikan penelitian segera mungkin dan kembali dengan segera dan wisuda dengan segera. dan menikah dengan segera.
Sekembali dari kota, segera saya urus administrasi yang lumayan menyita. sembari membuat pedoman wawancara. sembari keliling mencari informan. sembari menjalin silaturahmi.



Comments

Popular posts from this blog

50 puisi e.e cummings dalam nalar saya

Nemu kumpulan puisi dalam bentuk bahasa inggris. Saya hanya baca baca saja secara sekilas dan keseluruhan yang berjumlah 50 poems. e.e cummings menulis dengan berbagai gaya dengam memainkan kata kata nyentrik yang artinya kurang saya pahami. Tahun 1939, 1940 puisi ini diterbitkan oleh universal library new york, keren amit dia. Hal ini mudah karena sang penulis adalah maestro dalam bidang art and letter. lihatlah puisi yang ditulis dibawah ini, sangat mengelitik imajinasi: the way to hump a cow is not to get yourself a stool but draw a line around the spot and call it beautifool to multiply because and why dividing thens and now and adding and (I understand) is how to humps the cow the way to hump a cow is not to elevate your tool but drop a penny in the slot and bellow like a bool to lay a wreath from ancient greath on insulated brows (while tossing boms at uncle toms) is hows to hump a cows the way to hump a cow is not to pushand to pull but practicing the a

Kreativitas Tanpa Batas

 Bagaimana bisa semua akan bekerja sesuai dengan kemampuan dengan kondisi yang ada. Marilah kita buat cara agar semua mampu berfungsi dengan baik di tengah masalah-masalah yang sulit seperti tahun 2020. Apa yang bisa kita lakukan untuk mendapatkan duit (kehidupan). Pasti sangat sulit untuk mendapatkan tetapi dengan usaha yang ada, mari putar otak untuk ini. Kehidupan yang sulit tidak menjadikan kita mengeluh atau tidak mau tahu. Tetaplah hidup dengan cara baru agar semua terlihat normal dan baik baik saja. Ada banyak hobi yang bisa dilakukan ditengah pandemi agar kita tetap hidup/ Tentu saja ini menjadi hobi baru bagi kita agar tidak terlalu meyedihkan kehidupan ini. Misalakan hobi baru yang bisa kita laksanakan 1. Membuat resep baru 2. Menanam tanaman bermanfaat bagi kebutuhan 3. Berjalan atau bersepeda santai 4. Nulis buku dll Tidak kalah seru yang dilakukan oleh masyarakat dengan membuat motif baru, batik corona. Sangat luar biasa kreatifitas mereka.

Edisi Ramadan

  10 Malam Ramadan Terakhir ibu Desi Rumah ibu Desi sangat dekat dengan masjid, hanya berjarak 500 meter. Tidak perlu banyak tenaga untuk sampai di masjid. Sehingga ibu Desi selalu melibat diri pada semua aktivitas masjid. Bgi Ibu desi Masjid adalah rumah kedua yang harus dijaga setelah rumahnya sendiri. Masjid bersama dengan semua yang ada disana termasuk para pengunjungnya. Oleh karenanya, Ibu Desi sangat diperlukan untuk menyemarakan bulan puasa, khususnya di masa pandemic ini. Puasa di tahun ini tentu saja agakberbeda dengan tahun sebeumnya, termasuk penggunaan masker, mencuci tangan sebelum masuk masjid dan menjaga jarak. Meskipun kadang beberapa orang masih bebal, termasuk ibu Desi juga. Lupa, ituah alasan paling spetakuler. Yang lainnya, kebiasaanya dekat-dekat biar tambah rapat, eh ini disuruh berjauahan kayak lagi marahan, kan tidak enak dihati. Disaat seperti itu, dia hanya bisa mohon maaf atas khilaf. Semoga virus korona berakhir. Ibu Desi diberikan banyak perintah o