Skip to main content

Adakan Aroma dalam digital

Saya ingin mendapatkan testimoni dari keharuman bunga. Bunga yang beraroma lembut dan menyegarkan. Bisa membangkitkan rasa baru, semangat baru seperti saat menikmati embun pagi. Menelisik hidung menguar bersama semangat dan harapan. Dimana aku bisa mendapatkan?

Iseng dan penuh harap, segeralah aku browsing di google "aroma lily" hanya ada sebuah gambaran bahwa bunga lily memberikan keharuman yang lembut dan aku tidak paham kelembutan seperti apa yang bisa diberikan bunga Lily. Apakah seperti bunga mawar, bunga krisan atau bunga melati atau jangan-jangan seperti bunga sedap malam dan aku tidak tahu.

So, bagaimana agar aku bisa menemukan dengan mudah segala aroma yang menguar melalui kotak ajaib di depanku?

Is it imposible?

I think i should make it crazy

Sebuah laman khusus telah diluncurkan dengan medeteksi aneka aroma yang bisa membangkitkan gairah hidup secara berlebih. Anda bisa menemukan aroma pagi yang memberikan semangat pagi. Aroma petrichor yang anda bisa nikmati saat siang hari. Aroma bunga, buah dan tanaman yang menyegarkan pikiran bahkan aroma makanan kesukaan anda diwaktu kecil. Ini sangat mengiurkan untuk dicoba.

Hal baru yang harus dilakukan adalah bagaimana kita menangkap aroma itu dan menyimpannya dalam bidang digital.
Seperti tester parfum pada majalah kecantikan. Aku memikirkan untuk menyimpannya dalam digital dan bisa menguarkan aroma dengan satu kali klik. Is it imposible? and i need it.
And abisa menikmati aneka aroma sesuai kesukaan tanpa perlu membawa botol parfum kemana-mana seperti yang saya lakukan saat ini.

Membawa dua botol parfum, dengan aroma coffe dan jasmin dan aku menginginkan aroma aqua? dimana aku bisa mendapatkan? Sedangkan saya berada di perpustakaan pusat. Haruskah saya pergi ketoko parfum dan menikmati bagaimana jika saya tidak mendapatkan apakah harus berkeliling dan mencoba semua jenis parfum dengan berakhir nothing i need. Padahal hidungku sudah mati rasa.

Ayolah
Mari berpikir dengan jalan pintas yang imposible. Dapatkan apa yang menjadi kesukaan anda

Comments

Popular posts from this blog

Di Luncurkan

 Sejak bulan Mei akun adsense saya di luncurkan. Bahagia sekali rasanya. Padahal belum tau bagaimana cara kelola uangnya. Setidaknya saya di bukakan pintu untuk cari duit di dunia digital.  Sekarang lagi mikir gimana caranya dapat duitnya, kasian kalau nganggur.  Apalagi sekarang udah bisa diakses semua informasi Terimakasih semuanya Dari hasil revisi tim google, saya perlu memperbaiki artikel saya (konten)  Saya belum ada ide.  Saya belum siap untuk itu, gini amat saya ya? 

Edisi Ramadan

  10 Malam Ramadan Terakhir ibu Desi Rumah ibu Desi sangat dekat dengan masjid, hanya berjarak 500 meter. Tidak perlu banyak tenaga untuk sampai di masjid. Sehingga ibu Desi selalu melibat diri pada semua aktivitas masjid. Bgi Ibu desi Masjid adalah rumah kedua yang harus dijaga setelah rumahnya sendiri. Masjid bersama dengan semua yang ada disana termasuk para pengunjungnya. Oleh karenanya, Ibu Desi sangat diperlukan untuk menyemarakan bulan puasa, khususnya di masa pandemic ini. Puasa di tahun ini tentu saja agakberbeda dengan tahun sebeumnya, termasuk penggunaan masker, mencuci tangan sebelum masuk masjid dan menjaga jarak. Meskipun kadang beberapa orang masih bebal, termasuk ibu Desi juga. Lupa, ituah alasan paling spetakuler. Yang lainnya, kebiasaanya dekat-dekat biar tambah rapat, eh ini disuruh berjauahan kayak lagi marahan, kan tidak enak dihati. Disaat seperti itu, dia hanya bisa mohon maaf atas khilaf. Semoga virus korona berakhir. Ibu Desi diberikan banyak perint...

Budaya Kredit

  https://press.uchicago.edu/ucp/books/book/chicago/D/bo3646327.html Firth R, Yamey BS, eds. 1964. Capital, Saving and Credit in Peasant Societies: Studies from Asia, Oceania, the Caribbean and Middle America. Chicago: Aldine GregoryCA.1997.Savage Money: The Anthropology and Politics of Commodity Exchange.Amsterdam:Harwood Acad. Publ. Gudeman SF. 2001. The Anthropology of Economy: Community, Market, and Culture. Malden, MA: Blackwell Gudeman SF, Rivera A. 1990. Conversations in Colombia: The Domestic Economy in Life and Text. Cambridge, UK: Cambridge Univ. Pres Keane W. 1997. Signs of Recognition: Powers and Hazards of Representation in an Indonesian Society. Berkeley: Univ. Calif. Press Locke CG, Ahmadi-Esfahani FZ. 1998. The origins of the international debt crisis. Comp. Stud. Soc. Hist. 40(2):223–46 LontH,HospesO,eds.2004.LivelihoodandMicrofinance:AnthropologicalandSociologicalPerspectivesonSavings and Debt. Delft, NL: Eburon Acad. Press Lowrey K. 2006. Salamanca and the...