Skip to main content

Bencana dan Solusi yang bisa ditawarkan

Sedih dengan adanya bencana alam yang terus menerpa negara. Negara yang diguncang secara terus menerus oleh gempa bumi menjadi semakin kalut. Tidak tahu harus bagaimana, banyaknya masalah inter maupun ekster yang minta ditangani secara benar. Sayangnya, penangannya kadang menimbulkan masalah baru. Seperti kita sedang ingin menanam bunga melati yang tumbuh hanya rerumputan yang terus akan dibasmi. Ini hanya akan menjadi lingkaran masalah yang sulit untuk dihilangkan.

Masalah utama dalam hal ini yakni tidak ada pemahaman yang mendalam terhadap akar masalah. Semua orang tahu bahwa ada masalah A namun, tidak ada seorang pun yang paham kenapa masalah A bisa terjadi? Akar dari masalah inilah yang harus diselesaikan. Diselesaikan dengan baik dan tidak akan menimbulkan masalah dari masalah.

Masalah utama dari gempa yakni letak indonesia yang berada pada dua lempengan yang tidak mungkin dihindarkan. Lempengan tersebutlah yang setiap saat bisa menyebabkan gempa. Begitu pula hal lainnya bahwa negara ini, berada pada lingkar cincin gunung berapi dunia yang masih aktif.

Ini menjadi sebuah bentuk masalah yang harus selalu diwasapadai terjadinya.

Saya juga belum paham.

Untuk itu, sebagai warga negara harus waspada terhadap bencana gempa baik yang akan menimpa kita maupun saudara setanah air.
Bentuk kewaspadaan kita berupa membekali diri dengan pengetahuan bencana alam, step evakuasi dan penanganan dini.

Mengharapkan bantuan salah satu hal yang sulit dikarenakan evakuasi bencana alam yang lambat dan tidak menyeluruh.

Saya ingin terdapat lembaga yang berkhidmat terhadap bantuan terhadap bencana terutama tersedianya makanan. lembaga ini sengaja memproduksi makanan siap konsumsi untuk daerah terkena bencana. Makanan tersebut dapat berupa biskuit, roti dan sajian lainnya yang memiliki kadar gizi yang tinggi. Semua bisa dicari dengan terus mempelajari hal hal yang dibutuhkan.
Banyak kok jenis makanan di Indonesia menggunakan sistem pengawetan tradisional dan teruji tahan lama. Yang perlu dilakukan pengembangan ulang melalui keilmuan agar bisa lebih bermutu produk tersebut.
1. dendeng
2. ikan kering
3. keripik
4. rendang
dll

Perlu dimodifikasi sedemikian rupa

Apa lagi yang perlu saya tulis berkaitan dengan bencana?
.
Salah satu masalah penulisan kurangnya sumber tulisan baik secara referensi, partisipan dan wawancara mendalam terhadap topik tulisan. Sehingga tulisan berkesan seperti dongeng dan tebakan tidak berhadiah

Comments

Popular posts from this blog

Di Luncurkan

 Sejak bulan Mei akun adsense saya di luncurkan. Bahagia sekali rasanya. Padahal belum tau bagaimana cara kelola uangnya. Setidaknya saya di bukakan pintu untuk cari duit di dunia digital.  Sekarang lagi mikir gimana caranya dapat duitnya, kasian kalau nganggur.  Apalagi sekarang udah bisa diakses semua informasi Terimakasih semuanya Dari hasil revisi tim google, saya perlu memperbaiki artikel saya (konten)  Saya belum ada ide.  Saya belum siap untuk itu, gini amat saya ya? 

Edisi Ramadan

  10 Malam Ramadan Terakhir ibu Desi Rumah ibu Desi sangat dekat dengan masjid, hanya berjarak 500 meter. Tidak perlu banyak tenaga untuk sampai di masjid. Sehingga ibu Desi selalu melibat diri pada semua aktivitas masjid. Bgi Ibu desi Masjid adalah rumah kedua yang harus dijaga setelah rumahnya sendiri. Masjid bersama dengan semua yang ada disana termasuk para pengunjungnya. Oleh karenanya, Ibu Desi sangat diperlukan untuk menyemarakan bulan puasa, khususnya di masa pandemic ini. Puasa di tahun ini tentu saja agakberbeda dengan tahun sebeumnya, termasuk penggunaan masker, mencuci tangan sebelum masuk masjid dan menjaga jarak. Meskipun kadang beberapa orang masih bebal, termasuk ibu Desi juga. Lupa, ituah alasan paling spetakuler. Yang lainnya, kebiasaanya dekat-dekat biar tambah rapat, eh ini disuruh berjauahan kayak lagi marahan, kan tidak enak dihati. Disaat seperti itu, dia hanya bisa mohon maaf atas khilaf. Semoga virus korona berakhir. Ibu Desi diberikan banyak perint...

Budaya Kredit

  https://press.uchicago.edu/ucp/books/book/chicago/D/bo3646327.html Firth R, Yamey BS, eds. 1964. Capital, Saving and Credit in Peasant Societies: Studies from Asia, Oceania, the Caribbean and Middle America. Chicago: Aldine GregoryCA.1997.Savage Money: The Anthropology and Politics of Commodity Exchange.Amsterdam:Harwood Acad. Publ. Gudeman SF. 2001. The Anthropology of Economy: Community, Market, and Culture. Malden, MA: Blackwell Gudeman SF, Rivera A. 1990. Conversations in Colombia: The Domestic Economy in Life and Text. Cambridge, UK: Cambridge Univ. Pres Keane W. 1997. Signs of Recognition: Powers and Hazards of Representation in an Indonesian Society. Berkeley: Univ. Calif. Press Locke CG, Ahmadi-Esfahani FZ. 1998. The origins of the international debt crisis. Comp. Stud. Soc. Hist. 40(2):223–46 LontH,HospesO,eds.2004.LivelihoodandMicrofinance:AnthropologicalandSociologicalPerspectivesonSavings and Debt. Delft, NL: Eburon Acad. Press Lowrey K. 2006. Salamanca and the...